PENDEKATAN TAKTIK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

 
Permainan bolavoli mulai dikenal tahun 1895 di Amerika, diprakarsai oleh William G. Morgan, seorang guru pendidikan jasmani pada Young Man Christian Assosiation (YMCA) di kota Holyoke, negara bagian Massachusetes. Pada masa itu permainan bola voli awalnya dimainkan oleh para pengusaha untuk rekreasi di musim panas sebagai kegiatan pelepas lelah sehabis bekerja. Karakteristik permainannya lebih kepada permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu yang dibatasi oleh jaring, sehingga pola-pola permainannya menjadi menyenangkan. Karena memiliki karakteristik yang menyenangkan, maka permainan bolavoli menjadi cukup menarik, dapat melibatkan banyak orang, kemungkinan cedera saat bermain pun tergolong kecil. Selain itu prinsip bermain bolavoli cukup sederhana, yaitu memukul bola agar bola itu melewati jaring masuk ke lapangan lawan, dan menjaga jangan sampai bola tersebut jatuh dilapangan sendiri. Karena permainan bolavoli ini cukup menarik dan populer, sehingga perkembangannya semakin pesat, dari mulai Kanada, Asia, Amerika Selatan, Eropa, dan terakhir ke Afrika. Bahkan di Indonesia Permainan bolavoli sudah dikenal sejak penjajahan Belanda, sekitar tahun 1928. Diperkenalkan oleh guru-guru Belanda yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan HBS, dan AMS, dan tentara Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh angkatan laut Jepang, saat pendudukan tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, banyak bekas tentara Belanda bergabung dengan Tentara Republik Indonesia ikut serta dalam mempopulerkan permainan bolavoli pada masyarakat Indonesia. Dampak dari perkembangannya itu, permainan bolavoli yang dari tujuan awalnya hanya untuk rekreatif belaka, kemudian berkembang ke tujuan-tujuan lain seperti untuk mencapai prestasi yang tinggi, meningkatkan prestise diri atau bangsa dan negara, memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, memanfaatkan waktu luang, bersosialisasi, bahkan saat ini ada sebagian pemain yang bertujuan untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Karena itulah, permainan bolavoli dimasukan sebagai materi ajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani di lingkungan persekolahan, dari mulai Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi dengan maksud untuk dijadikan sebagai media mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Permainan bolavoli merupakan salah satu aktivitas fisik yang berada dalam kelompok aktivitas permainan dan olahraga. Kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pembelajaran permainan bolavoli di SMP, secara spesifik diwujudkan dalam bentuk indikator keberhasilan belajar sebagai berikut :
1. Melambungkan dan menangkap bola sambil bergerak
2. Melempar dan menangkap bola sambil bergerak
3. Memantul-mantulkan bola sambil bergerak
4. Memvoli bola dengan satu dan dua tangan
5. Melambungkan/memvoli bola dengan kontrol yang baik
6. Melakukan pasing (bawah, atas) dengan kontrol yang baik
7. Melakukan servis bawah dengan kontrol yang baik
8. Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan
9. Melakukan permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi
Indikator-indikator inilah yang harus menjadi pedoman guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli. Indikator keberhasilan belajar tersebut tidak cukup dapat tercapai oleh permainan bolavoli itu sendiri, namun menuntut pula kecerdasan guru dalam menerapkan berbagai pendekatan, gaya mengajar, metode mengajar yang tepat; termasuk daya dukung sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Pendekatan, gaya mengajar, metode mengajar yang terangkum dalam suatu model pembelajaran tentu saja harus dilandasi oleh teori-teori yang kokoh, sehingga kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa dapat tercapai. Dengan demikian, pembelajaran permainan bolavoli di sekolah harus diupayakan kearah usaha merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik sebagai individu yang utuh. Pembelajaran tidak hanya terpaku kepada pencapaian tujuan meningkatkan keterampilan bermain bolavoli semata, melainkan melalui kecerdasan dan keterampilan guru dalam mengintervensi pembelajaran dalam nuansa pendidikan jasmani secara khusus, pembelajaran di arahkan kepada pengembangan seluruh fungsi intelektual, mental, moral, serta sosial anak didik yang relevan dengan kebutuhan kehidupan anak di masa sekarang dan masa yang akan datang. Faktor utama dalam keterlaksanaan proses pembelajaran permainan bolavoli berada pada kompetensi guru pendidikan jasmani itu sendiri. Sebagai pengajar, guru pendidikan jasmani memiliki peran yang strategis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar siswa di sekolah. Salah satu dominasi guru pendidikan jasmani dalam konteks pengajaran permainan bolavoli antara lain dalam menentukan dan menerapkan model-model pembelajaran bolavoli dalam pendidikan jasmani yang sesuai dengan karakteristik materi ajaran, tujuan guru dalam mengajar, dan karakteristik siswa yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, kemampuan guru pendidikan jasmani dalam memilih dan menetapkan model pembelajaran permainan bolavoli akan mempengaruhi keberfungsiannya sebagai organisator kegiatan pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengalaman demikian pertama-tama diberikan dalam kondisi yang paling mudah, dan bertahap pengontrolannya dilakukan dalam situasi yang lebih sulit dengan memanipulasi ketinggian, arah, tenaga dari benda yang dilemparkan atau ditangkap. Perkembangan dalam tahap satu juga memasukkan perubahan dari posisi benda diam ke benda yang bergerak dan dari posisi penerima diam ke posisi bergerak. Bandingkan tahapan pembelajaran antara anak SD dan siswa SMA yang tengah belajar pass atas pada bola voli. Menangkap bola Pass atas, menangkap dari lontaran ringan sendiri. Pass atas dari lontaran ringan tingkatkan ketinggian, tingkatkan jarak lontaran Lontarkan ke arah kiri dan kanan Terima lontaran dari kiri dan kanan
Menangkap bola dari lontaran orang lain Berpindah-pindah dari melontarkan ke pass atas Tingkatkan jarak dan daya lontaran Tingkatkan jarak dan daya lontaran Variasikan ketinggian lemparan Variasikan ketinggian lemparan Tingkatkan jarak dan daya lontaran Lakukan pass bola dari bola service dari Tangkap sambil bergerak arah yang berbeda.
Tahapan Permainan 
Berkepentingan meningkatkan keterampilan tunggal
Kemampuan mengontrol suatu benda:
Aksi melontarkan– mengarahkan benda ke satu tempat dengan besaran daya yang diperlukan, ketinggian, dan arah secara konsisten, pada posisi diam dan bergerak.
Contoh:
Sederhana, passing atas ke tosser dengan bola yang di toss ringan oleh guru atau pasangan.
Kompleks, passing atas dengan bola dari serve ke arah pemain kiri atau pemain kanan.
Aksi menerima– menguasai benda yang datang ke arah anak dari arah, ketinggian, atau kecepatan yang berbeda dalam posisi diam atau bergerak.

Related Product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SEMUA PASTI ADA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger