seputar kram OTOT

Siapa yang belum pernah mengalami kram otot atau otot kejang, atau orang biasa menyebut kram urat ? Saya yakin siapapun pernah mengalaminya, baik sadar maupun tidak merasakannya. Ketika otot dirasakan menegang secara tiba-tiba, seolah ditarik dengan sangat kuat. Rasa nyeri tak tertahankan selama beberapa detik hingga beberapa menit, kemudian mereda. Namun sensasi tak nyaman terus terasa selama beberapa saat. Itulah ciri-ciri kram otot.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum membahas kram otot. Ada dua jenis pergerakan otot, yaitu pergerakan otot dinamis dan pergerakan otot statis.
Pergerakan otot dinamis terjadi saat otot-otot panjang – seperti yang terdapat di tungkai dan lengan – menegang dan berkontraksi, seiring dengan mengulur atau melenturnya sendi tubuh. Intinya, pergerakan otot dinamis lebih disebabkan karena tubuh kita hampir secara keseluruhan memang sedang bergerak.
Sedangkan pergerakan otot statis terjadi saat sendi-sendi tubuh tidak bergerak, namun ada satu atau beberapa otot menegang, misalnya saat mempertahankan posisi setengah jongkok, atau posisi tubuh menahan satu ruas otot atau lebih dalam keadaan menegang. Nah, biasanya kejang atau kram otot terjadi pada saat pergerakan otot statis ini.
Jelasnya, kram otot terjadi saat otot “dipaksa” berkontraksi dan menegang selama beberapa saat. Umumnya, kondisi ini tidak berlangsung lama, antara beberapa detik hingga 15 menit saja.
Lalu, mengapa bisa terjadi kram otot ? Menurut para ahli, setidaknya ada tiga alasan mengapa seseorang mengalami kram otot.
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Untuk menggerakkan otot, tubuh memerlukan elektrolit, terutama kalium dan natrium. Saat berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan sekaligus elektrolit, sehingga timbullah kejang atau kram otot.
Masalahnya, banyak pelaku olahraga yang menganggap minum air dapat menambah bobot tubuhnya, sehingga mereka justru meminum obat dan minuman diuretik – yang dapat memicu keinginan berkemih – seperti kopi dan teh. Padahal, kebiasaan itu dapat membuat tubuh kekurangan cairan  serius, dan meningkatkan risiko kram otot.
Lebih berbahaya lagi, otot-otot jantung juga bisa mengalami kram bila kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang. Akibatnya, jantung bisa berhenti berdetak, dan berujung fatal.
Selain olahraga, cuaca panas juga membuat seseorang lebih cepat berkeringat, sehingga cairan dan elektrolit yang terbuang semakin banyak. Itu sebabnya, orang yang tinggal di lingkungan panas lebih rentan mengalami kram otot dibandingkan yang tinggal di lingkungan dingin, meskipun aktivitas fisik mereka sama.
2. Kurang pemanasan
Mereka yang tinggal di daerah dingin bisa juga mengalami kram otot apabila tidak cukup melakukan pemanasan sebelum berolahraga, karena otot cenderung kaku saat udara dingin. Itulah sebabnya, jangan terburu-buru masuk ke latihan utama. Ambil waktu lebih lama untuk mengendurkan otot, sehingga tidak mengalami kekejangan atau kram otot.
3. Keletihan otot
Jika Anda terlalu banyak memberikan tekanan fisik di otot, misalnya pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi, otot juga akan menjadi letih, sehingga timbullah kram otot. Berbaring atau duduk di posisi yang tidak biasa untuk jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan otot letih.

Penyebab
Pada umumnya penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Pada beberapa kasus, kram mungkin terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
  • Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
  • Kehamilan, terutama pada trimester akhir
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif
  • Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
  • Gangguan saraf
  • Sirosis hati
Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya. Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik dan bukan karena kondisi di atas.
Penanganan
Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.
Pencegahan
  • Beritahu dokter bila kram kemungkinan disebabkan oleh konsumsi salah satu obat di atas. Dokter dapat memberikan obat alternatif.
  • Minum setidaknya enam gelas penuh setiap hari, termasuk satu gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan setelah berolah raga.
  • Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi kebutuhan potasium Anda.
  • Bila Anda sering mengalami kram saat tidur, lakukan gerakan pelemasan pada otot-otot betis sebelum tidur. Caranya adalah dengan berdiri sekitar 60-90 cm dari dinding, lalu condongkan badan ke arah dinding dengan telapak kaki tetap di tempat. Lakukanlah beberapa kali. Anda mungkin perlu beberapa hari melakukannya sampai efeknya terasa.
  • Tidurlah dengan posisi yang mencegah otot betis Anda tertekan tanpa disadari:
    • Gunakan bantal untuk menyangga telapak kaki saat Anda tidur telentang.
    • Bila Anda tidur tengkurap, posisikan telapak kaki menggantung di ujung kasur.
    • Usahakan selimut tetap longgar di bagian kaki agar jari-jari dan kaki telapak tidak menghadap ke bawah saat tidur.


Related Product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SEMUA PASTI ADA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger