SYOK DALAM OLAHRAGA
SYOK
HIPOVOLEMIK
A.
Pengertian
Syok
hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan penurunan
volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler
dan ekstraseluler. Cairan intraseluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh
total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu
kompartemen intavaskular dan interstitial. Volume cairan interstitial adalah
kira-kira 3-4x dari cairan intravascular. Syok hipovolemik terjadi jika
penurunan volume intavaskuler 15% sampai 25%. Hal ini akan menggambarkan
kehilangan 750 ml sampai 1300 ml pada pria dgn berat badan 70 kg.
B.
Etiologi
Kondisi-kondisi
yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah (1) kehilangan
cairan eksternal seperti : trauma, pembedahan, muntah-muntah, diare, diuresis,
(2) perpindahan cairan internal seperti : hemoragi internal, luka baker, asites
dan peritonitis.
C.
contoh
syok ini
mengakibabkan atlit kehirangan cairan yang banyak sebelum latihan. Seorang
atlit yang berangkat untuk latihan tetapi mulai pagi sampai saat latihan dia
tidak pernah memperhatikan makan dan minumnya sehingga sewaktu atlit ini
latihan tubuh ini meminta untuk di suplai mineral tetapi tubuh tidak menemukan
sehingga syok ini terjadi mata mulai kehilangan control dan atlit merasakan
mual dan pusing.
SYOK
KARDIOGENIK
A.
Pengertian
Syok kardiogenik disebabkan oleh
kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi
berkurang atau berhenti sama sekali. Syok kardiogenik bisa
disebabkan oleh iskemia ventrikular primary, masalah struktural dam disritmia.
Penyebab paling utama adalah infark miokard akut yang menyebabkan kehilangan
40% atau lebih fungsi miokardium. Kerusakan pada miokardium mungkin terjadi
setelah salah satu infark miokard besar (biasanya dinding anterior), atau
mungkin kuulatif sebagai akibat dari beberapa infark miokard yang lebih kecil
atau infark miokard pada pasien dengan disfungsi ventrikel yang sudah ada
sebelumnya. Masalah struktural pada sistem kardiopulmonari dan disritmia juga
menyebabkan syok kardiogenik. Jika mereka mengganggu aliran darah ke jantung.
B.
Etiologi
Penyebab syok
kardiogenik mempunyai etiologi koroner dan non koroner. Koroner, disebabkan
oleh infark miokardium, Sedangkan Non-koroner
disebabkan oleh kardiomiopati, kerusakan katup, tamponade jantung, dan
disritmia.
C.
Contoh
Sewaltu ingin
berolahraga seorang atlit melakukan warn-up waktu ini harus di manfaatkan
betul, sebab ini akan mengakibabkan syok kardiogenik jika warn-up tidak di
perhatikan dengan baik olah pelatih atau atlit. Apabila atlit terkena syok ini
dia akan mengalami semacam pusing sewaktu memasuki intensitas latihan bahkan
sampai nyeri pada bagian dada paling parah kehilangan kesadaran diri.
SHOCK
NEUROGENIK
A. Pengertian
Shock
Neurogenik
disebut juga shock spinal merupakan bentuk dari shock distributif, Shock neurogenik terjadi akibat
kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak
di seluruh tubuh. Sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh
tampung (capacitance vessels). Hasil dari perubahan resistensi pembuluh darah
sistemik ini diakibatkan oleh cidera pada sistem saraf (seperti: trauma kepala,
cidera spinal, atau anestesi umum yang dalam). Shock neurogenik juga disebut sinkop. Shock neurogenik terjadi karena
reaksi vasovagal berlebihan yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi
menyeluruh di daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak berkurang.
Reaksi vasovagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut,
takut, atau nyeri hebat. Pasien merasa pusing dan biasanya jatuh pingsan.
Setelah pasien dibaringkan, umumnya keadaan berubah menjadi baik kembali secara
spontan. Trauma kepala yang terisolasi tidak akan menyebabkan shock. Adanya
shock pada trauma kepala harus dicari penyebab yang lain. Trauma pada medula
spinalis akan menyebabkan hipotensi akibat hilangnya tonus simpatis.
Gambaran klasik dari shock neurogenik adalah hipotensi tanpa takikardi atau
vasokonstriksi perifer.
B. Etiologi Shock
Neurogenik
1.
Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (shock spinal).
2.
Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur
tulang.
3.
Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal/lumbal.
4.
Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom).
5.
Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.
C.
Contoh
Sewaktu latihan peningkatan latihan
yang secara mendadak dapat meyebabkan syok neurogenik ini disebabkan otok yang
terkejut dengann peningkatan beban
latihan yang berlebih. Seorang atlit yang minggu awalnya mengangkat bebab 40 kg
tetapi dia merasa hebat sehingga dia menambahnya sampai 80 kg di minggu
keduanya. Ini akan mengakibatkan syok pada otot.
Posting Komentar