BIOMEKANIKA
GERAK DAN GAYA
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik
dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai
kuantitas yang dapat menyebabkan perubahan dari state dari suate benda sehingga
terjadi percepatan pada benda itu.
GERAKAN TUBUH MANUSIA
Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali
melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak
prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik gemometri dari otot.
Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung
kontradiksi, usaha awal yang telah ia ristis menjado pondasi bagi studi
berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679),
Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan
tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia
merupakan konsekuensi dari interkasi anatara otot dan gaya yang diakibatkan
oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh Aristotle bahwa
bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada
dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam studi gerakan harus
menekankan pada (Higgins, 1985) Pengkarateran interaksi fisik anatara hewan
(manusia) dan lingkungan sekitar. Menetukan cara hewan (manusia)
mengorganisasikan interkasi fisik tersebut. Dengan keraqngka seperti ini maka
gerakan tubuh system biologis dapat diakui sebagai hasil interaksi system
biologis dengan lingkungan sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut
menentukan interaksi tersebut: Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan
stabilitas). Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan
gerakan). Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment
dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur). Peranan
dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi). Bentuk gerakan yang akan
dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan). Higgins menyatakan bahwa
gerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan struktur yang mendukungnya
dan lingkungan yang mendefinisikannya.
GONIOMETRI
Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan
metros yang mempunyai makna maengukur. Sedangkan geniometer adalah alat untuk
mengukur sudut. Gonimetri berhubungan dengan pengukuran sudut yang dibentuk
oleh sgement dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi. Dalam
prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan gonio meter
pada sgement-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat digunkan untuk
mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun seacra kontinyu dalam
melakukan suatu gerakan.
PEMODELAN
Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari sebuah
sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah model
yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian penyususn sistem
secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit diwujudkan dan
bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan diselesaikan.
Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap dan bahkan
kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setial detail dari sistem dalam
analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh manusia, banyak
kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Akan
tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada sendi dan otot pada
suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah dengan memprediksi
kelompok otot yang mana yang paling aktif dan mengabaikan kelompok otot-otot
yang lain. Secara umum, pemodelan suatu sistem selalu diawali dengan model yang
sederhana. Dari model sederhana ini berangsur-angsur kompleksitasnya
ditingkatkan sejalan dengan pemahaman karakterstik system dan dari pengamatan
terhdapa model sederhana tersebut. Peneliti dapat merancang model yang cukup
sederhana untuk dianalisa sehingga menujukkan fenomena yang diteliti
dalam batas-batas kepuasan tertentu. Dari pengetahuan akan sistem yang
dimodelkan sistem sederhana terseebut kemudian disempurnakan. Makin banyak
belajar, makin banyak pula yang dipahami dari sistem dan lebih detail pula
analisis yang dapat dilakukan. Pemodelan gerakan tubuh manusia dapat
digolongkan berdasarkan pendekatan yang diambil: Pendekatan teori yang
menggunkan basis pengetahuan dalam bidang
fisiologi, mekanika, dan robotika untuk merancang
persamaan matematika yang mengepresikan gerakan
tubuh manusia. Selanjutnya gait dapat dipelajari dengan simulasi menggunakan
model tersebut dan hasilnya dibandingkan dengan data asli yang diukur dari
manusia. Pendengukuran gait secara langsung untuk mendapatkan model yang
representatif menggambarkan hibungan
antar variabel dalam gerakan tubuh manusia. Kedua pendekatan ini akan bertemu,
utamanya bila sebuah studi gerakan tubuh manusia diarahkan pada aplikasi
tertentu, misalnya analysa patologi maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan
tertentu.
Posting Komentar